Eros Rosita, Bidan Desa di Suku Baduy
Salah satu wanita yang mengabdikan diri untuk masyarakat di Provinsi Banten adalah bidan Eros Rosita. Wanita yang berdomisili di Kampung Ciboleger RT/RW 01/02, Desa Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, ini mengabdikan diri untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Suku Baduy di Desa Kanekes.
Saat ini, bidan Eros sudah berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Puskesmas Cisimeut sejak 1997. Bulan kemarin, Banten Kini mengunjungi bidan Eros di Ciboleger.
Saat akan ditemui, bidan Eros berada di salah satu ruangan tengah mengobati seorang wanita asal Baduy yang terluka akibat kecelakaan motor. Usai mengobati, bidan Eros yang masih membersihkan bagian tangan langsung menemui Banten Kini yang menunggu di ruang tunggu.
Bidan Eros meminta tidak terlalu lama diwawancarai karena akan kembali mengobati warga Baduy lain di kediamannya masing-masing. “Saya bertugas di sini sudah 13 tahun. Meski sarana serba terbatas, saya selalu melakukan dengan ikhlas,” ujar bidan Eros mengawali wawancara.
Kata dia, memberikan pelayanan tidak hanya di puskesmas tapi ada juga pasien warga Baduy yang harus ditangani di rumah. “Itu saya lakukan dengan berjalan kaki hingga berjam-jam, menyusuri jalan setapak yang curam dan menakutkan,” ungkap Eros.
Selain kerap mendatangi pasien ke rumah masing-masing, bidan yang dikarunia dua putra dan suami kepala SMP satu atap di Cirinten ini, mengaku memiliki jadwal posyandu satu bulan sekali ke daerah pedalaman Baduy. Namun peralatan medis tidak dapat diangkut dengan kendaraan. Lantaran itu, warga turut membantu untuk membawakan peralatan medis dengan sukarela. “Tugas saya di seluruh pedalaman Baduy berjalan normal dan tidak ada hambatan. Apalagi semua warga di sana (Baduy-red) sudah mengenal saya, sehingga ketika mau melaksanakan program posyandu, selalu ada warga yang membantu saya,” katanya.
Selain bertugas di Puskesmas Cisimuet dan bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan desa binaan di wilayah Kanekes, Eros juga membuka praktik di kediamannya yang tepat berada di samping Puskesmas Cisimuet. Meski buka praktik, pelayanan yang dilakukan Eros mengedepankan kekeluargaan. Eros kadangkala tidak menerima bayaran dari pasien yang ditangani.
“Yang saya layani adalah seluruh warga termasuk warga Baduy. Itu merupakan hal yang membanggakan bagi saya pribadi. Untuk itu, meski gratis sekalipun tidak ada masalah, wong saya sudah dapat gaji sebagai PNS,” tukasnya.
Lantaran sudah bertugas 13 tahun, Eros memiliki kenangan suka dan duka yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Kenangan dukanya saat pertama kali bertugas pada 1997. “Saat itu seluruh warga Baduy belum dapat menerima bidan untuk membantu persalinan ataupun melayani kesehatan warga,” ujarnya
Bahkan yang paling menyedihkan, saat Eros berkunjung hampir setiap kampung di Desa Kanekes, semua warga yang melihatnya berlari ke dalam rumah dan mengunci pintu dari dalam. Letak geografis Desa Kenekes yang berada di pedalaman juga sempat membuat Eros putus asa.
Namun berkat kegigihannya, sekarang ini Eros merasakan senang karena lambat laun semua warga Baduy telah menerima kehadirannya. Setiap kali ada persalinan maupun butuh pengobatam, Eros yang sebelumnya sempat diasingkan kini malah dibutuhkan untuk melakukan penanganan. “Kini saya sudah telanjur dekat dengan warga Baduy, sehingga saya tidak keberatan meski harus ditugaskan untuk melayani masyarakat Kanekes,” tukasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar