HOME

Kamis, 01 Desember 2011

55 PNS di Provinsi Banten Melakukan Pelanggaran Berat selama 2011


BantenKini, Serang-Kepala Bidang Kedisiplinan dan Kesejahteraan Pegawai, Tubagus Faisal, mengatakan bahwa sampai saat ini data Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang indisipliner rata-rata perbulan 5 orang.

Saat dihubungi via telepon, Faisal membeberkan bahwa data hingga akhir November terjadi pelanggaran disiplin dengan kategori ringan sampai sedang sebanyak 30 kasus pelanggaran dan sudah diberikan surat peringatan. 17 kasus gugatan perceraian. 5 Diberhentikan secara tidak hormat. Dan 3 diberhentikan sementara. Total 55 orang PNS melakukan pelanggaran pada 2011.

Kamis, 17 November 2011

SEORANG WARGA MISKIN KOTA SERANG MENINGGAL KARENA TAK BISA BEROBAT

Serang-Siang ini (17/11) Edi Supriyadi (35 tahun) akhirnya melepaskan beban hidupnya dan meninggal dunia dalam keadaan menderita. Edi menderita sakit TBC akut. Edi sempat dirawat di RS. Sari Asih Serang di ruang isolasi kelas 2, selama sepekan atas inisiatif dan bantuan dari teman-teman SMAnya dulu. Namun bantuan, yang terkumpul lebih dari 20 juta itu, belum bisa membantu banyak. Karena di situ sudah menghabiskan 7,5 juta dan baru 7 hari.

Karena bantuan semakin menipis Edi dipindahkan ke RSUD Serang, juga oleh teman-teman SMAnya tadi. Di RSUD inilah masalah bertambah rumit. Oleh karena ternyata RSUD Serang tidak memiliki ruang isolasi khusus bagi pasien TBC.

Selasa, 15 November 2011

Riuh Rendah Sidang Pemilukada Banten di MK


Jakarta-Sidang kasus perselisihan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten adalah yang terpanjang dalam sejarah MK. Hal tersebut diungkap Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Selasa pagi  (15/11). Kemarin MK kembali menggelar sidang tersebut pukul 8. Dan sidang kemarin tercatat sebagai sidang yang ke-5 setelah Selasa (8/11) pukul 14, Kamis (10/11) pukul 8 dan 14, dan terakhir kemarin (15/11) pukul 16.00

Pada sidang terakhir kemarin, Mahfud MD mengingatkan tim kuasa hukum pihak terkait Atut-Rano agar saksinya jangan terlalu banyak. "Anda kan sudah sering berperkara di MK. Anda juga sering bawa saksi banyak kalah, sedikit bisa menang..." ujarnya kepada Arteria Dahlan saat membaca daftar hadir saksi.

Kamis, 03 November 2011

DUA PASANGAN PEMILUKADA BANTEN SERIUS AJUKAN GUGATAN

SERANG, BantenKini – Tim sukses (timses) dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur  Banten terus melawan bentuk kecurangan Pilgub Banten. Bentuk perlawan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) itu, dilakukan dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

GARUDA TRAVEL FAIR 2011 DIGELAR PEKAN DEPAN

JAKARTA, BantenKini - Garuda Indonesia kembali menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2011 di Jakarta Convention Center, 11-13 November 2011 mendatang.

GATF yang digelar ketiga kalinya ini menargetkan  penjualan Rp 40 miliar dan target pengunjung sebanyak 45.000 pengunjung. Pada pelaksanaan tahun lalu, GATF berhasil menjaring 40.000 pengunjung dengan total transaksi sebesar Rp 30 miliar selama 3 hari. GATF 2011 akan diikuti oleh Garuda Indonesia Groups, travel agent & retailers, hotel & resorts, dan berbagai institusi terkait pariwisata dan bekerjasama dengan Bank Central Asia (BCA).

Senin, 31 Oktober 2011

BADAK JAWA BERKELAMIN BETINA TINGGAL EMPAT EKOR

BantenKini News — Dari 35-45 badak jawa yang diperkirakan masih hidup di Indonesia, jenis kelamin betina diperkirakan hanya tinggal empat hingga lima ekor. Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal International Union for Conservation Nature (Sekjen IUCN) Simon an Stuart seusai diterima Wakil Presiden Boediono di kantornya di Jakarta, Rabu lalu (26/10/2011).

"Tadi Wakil Presiden menerima Sekjen IUCN. Mereka mengungkapkan keinginan untuk membantu pelestarian badak jawa yang kini tinggal 35-45 ekor, dan persoalannya betinanya tinggal 4-5 ekor," kata Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat kepada wartawan di Kompleks Istana Wapres, Jakarta, Rabu.

Kamis, 27 Oktober 2011

Wartawan Kritis Dipecat,Mahasiswa Demo

Serang, BantenKini News (27/10) Gabungan mahasiswa yang terdiri dari Komunitas Soedirman (KMS 30) dan Untirta Movement Community (UMC), menggelar aksi solidaritas atas pemecatan wartawan senior Radar Banten, Eka Satia Laksmana Kamis (27/10). Mahasiswa menuding dibalik kasus pemecatan tersebut ada intervensi pihak luar. Pasalnya, Eka dianggap wartawan yang kritis terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Aksi yang digelar di jalan Jendral Soedirman, tepat didepan kampus IAIN Serang Banten, mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polres Serang. Dalam aksinya mahasiswa membakar ban dan Koran Radar Banten sebagai simbol matinya demokrasi di Banten.

Selasa, 25 Oktober 2011

SOFTWARE REKAPITULASI SUARA GELEMBUNGKAN PEROLEHAN RATU ATUT-RANO KARNO

BantenKini News -- Panwaslu Provinsi Banten menemukan kejanggalan pada perangkat lunak rekapitulasi suara yang digunakan KPU Banten, yaitu berupa software yang berisi aplikasi excel yang digunakan di tingkat kecamatan.

Hal ini disampaikan oleh Sabihis selaku Ketua Divisi Pengawasan dan Humas Panwaslu Banten, “Ada ketidaksesuaian angka hasil penghitungan digital menggunakan software tersebut dengan perhitungan secara manual. Karena setiap kali diinput data angka perhitungan suara ketiga calon gubernur Banten ke dalam program tersebut, maka perolehan suara untuk calon nomor urut satu selalu bertambah menjadi dua kali lipat. Ketika diinput 200 suara untuk nomor urut 1, menjadi 400 suara setelah ditotal. Ajaib," kata Sabihis, Senin (25/10).

Sabtu, 22 Oktober 2011

KUBU WH AKAN LAPORKAN KECURANGAN PILKADA BANTEN KE MK

Tangerang – Kubu Pasangan Wahidin Halim-Irna Narulita mempersiapkan puluhan pengacara untuk menggugat kecurangan Pilkada Banten ke Mahkamah Konstitusi. Menang atau kalah, pasangan ini akan tetap melaporkan kecurangan Pilkada Banten ke MK.

"Kita sangat optimis menang. Meski begitu kita akan tetap ke MK walaupun menang, karena banyak kecurangan yang dipergunakan. Kami ingin kemenangan di sini lebih fair. Kami akan siapkan 20 pengacara untuk menggugat Pilkada Banten ke MK," tutur Ketua Kubu Pemenangan Harian pasangan WH-Irna, Ahmad Subadri, kepada BantenKini, Sabtu (22/10/2011).

2 KADER PKS DIPUKUL KADES USAI PENGHITUNGAN SUARA

SERANG - Dua orang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dianiaya oleh  Kepala Desa Tamiyang, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, sesaat setelah penghitungan suara di TPS 5 Desa setempat.

Kedua kader PKS ini dipukul saat berencana melakukan advokasi terhadap saksi pasangan Jazuli Juwaini-Makmun Muzaki di TPS tersebut.

Kedua korban, Imam Budiarto dan Chaerul Fajri, mendapatkan laporan dari saksi perihal dugaan kecurangan dari tim salah satu pasangan Calon Gubernur Banten berupa penggelebungan suara oleh ketua KPPS untuk calon nomer urut 1.

Sabtu, 08 Oktober 2011

GIZI BURUK TETAP TINGGI DI CILEGON


CILEGON BantenKini News – Berdasarkan data kasus gizi buruk hasil validasi Puskesmas se-Kota Cilegon 2011 mencapai 220 kasus. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Cibeber paling tinggi, yakni 44 kasus, Citangkil 35, Ciwandan 33, Jombang 26, Cilegon 25, Grogol 22, Purwakarta dan Pulomerak 18. Gizi Buruk sendiri adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam asupan makanan sehari-hari hingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

Kamis, 06 Oktober 2011

MADRASAH ROBOH TEWASKAN SATU ORANG

Lebak, Banten (BantenKini News) - Bangunan madrasah diniyah di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin, roboh dan menewaskan satu orang dan 11 orang lainya mengalami luka-luka.

Kamis, 29 September 2011

12 Siswa SMPN 1 Labuan Pandeglang Tertimpa Atap Sekolah

PANDEGLANG, BANTENKINI.com - Sebanyak 12 siswa SMPN 1 Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (29/9/2011), mengalami luka-luka akibat terkena atap bangunan sekolah yang ambruk saat mereka hendak masuk ke ruangan kelas.

Kamis, 22 September 2011

Ribuan Balita Gizi Buruk di Banten Butuh Pertolongan


SERANG—Kasus meninggalnya Evi Aprilia 4 tahun warga Kecamatan Kasemen karena gizi buruk membuat Untirta Movement Community (UMC) menggelar aksi damai di depan Kampus Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Serang, Banten beberapa waktu lalu. Mereka menuntut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Kota Serang dicopot karena dinilai lamban menuntaskan kasus gizi buruk.

Kisah Perjuangan Wanita Banten di daerah Pelosok

Eros Rosita, Bidan Desa di Suku Baduy



Salah satu wanita yang mengabdikan diri untuk masyarakat di Provinsi Banten adalah bidan Eros Rosita. Wanita yang berdomisili di Kampung Ciboleger RT/RW 01/02, Desa Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, ini mengabdikan diri untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Suku Baduy di Desa Kanekes.

Dana Hibah Terindikasi Diselewengkan

RANGKASBITUNG - Puluhan aktivis Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) berunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rangkasbitung, Rabu (14/9). Mereka mendesak aparat penegak hukum mengusut penggunaan dana hibah dari Pemprov Banten senilai Rp 340.463.000.000. Diindikasikan, penggunaan dana itu untuk kampanye Pilgub Banten.

Lima Bulan Kader Posyandu Tak Terima Insentif

RANGKASBITUNG - Sejumlah kader Posyandu di Kabupaten Lebak mengeluh. Dana insentif yang menjadi hak mereka belum diterima selama lima bulan. Demikian pula dengan uang kadeudeuh Lebaran lalu.

Penanggulangan Kemiskinan 4 Kabupaten Tak Capai Target


SERANG, Empat kota di Banten tidak mencapai target penanggulangan kemiskinan dan kelaparan yang ditentukan Millennium Development Goals (MDGs).  Wakil Gubernur Banten, HM Masduki mengungkapkan empat kabupaten yang tidak mencapai target MDGs itu, Kabupaten Serang, Tangerang, Pandeglang, dan Lebak.

Lebak, Potret Kemiskinan Yang Akut

Lebak - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak mengungkapkan kemiskinan yang terjadi di Lebak, Banten sulit diatasi dengan mekanisme perlindungan sosial biasa. Saat ini, Lebak menjadi potret masalah kemiskinan di Banten secara umum.

Pelaku Ekonomi Keluhkan Jalan Rusak di Banten

SERANG-Para pelaku usaha sektor pariwisata mengeluhkan kondisi akses jalan menuju ke berbagai lokasi wisata di Provinsi Banten yang rusak parah seperti jalan menuju ke Pantai Anyer dan Carita, sehingga berdampak terhadap jumlah wisatawan baik lokal maupun asing yang berkunjung ke Provinsi Banten.

Rampak Bedug Khas Banten


Siapa yang tak kenal bedug? Adakah orang Banten yang tak kenal bedug? Nyaris bisa dibilang semua rakyatBanten kenal akan bedug.
Bedug memang Indonesia banget, walau di negara lain seperti Cina atau Jepang ada juga jenis kesenian ini. Hanya saja beda dengan yang di Indonesia, bedug tak lepas dari seni budaya Islam yang melekat di seluruh penjuru Nusantara. Dan dijadikan sarana alat komunikasi yang “canggih” sebelum ditemukannya alat pengeras suara dan tetap dipakai walau alat pengeras suara sudah ada dan dapat mengalahkan jarak suara yang terdengar dari bedug, tapi bedug sampai saat ini terus bertahan dengan kegagahannya, bagai karang di tengah lautan yang terus berdiri tegak walau dihantam gelombang lautan setiap saat!

MULTIGUNA DITENGAH JERITAN KEMISKINAN KOTA TANGERANG

Oleh : A. Hamied*
“Jadi tolong pak Masduki, sampaikan kepada Pemprov Banten bahwasanya Kota Tangerang telah bebas dari gizi buruk, masyarakat Kota Tangerang semua sehat dan sejahtera”.
Pernyataan itu disampaikan Walikota Tangerang, Wahidin Halim, saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Jadi Rumah Sakit Sari Asih Group ke-30 dan peresmian rumah sakit Arrahmah, Karawaci, Tangerang, 15 Juni 2011. Namun beberapa hari kemudian, masyarakat dikagetkan oleh peristiwa menyedihkan tentang terlantarnya keluarga miskin yang tidak memperoleh layanan kesehatan. Bahkan di antara mereka harus tersiksa kehilangan nyawa lantaran tak kunjung mendapatkan perawatan.
Padahal di bidang kesehatan dan pendidikan, pemerintah kota (Pemkot) Tangerang secara tegas menyatakan bahwa orang miskin menjadi tanggung jawab pemerintah. Tak tanggung-tanggung, untuk melaksanakan itu, pada tahun 2008 lalu Pemkot Tangerang menerbitkan kartu multiguna sebagai jaminan gratis layanan kesehatan dan pendidikan bagi warga miskin. Anggaran pada tahun 2010 sebesar 9,9 miliar, dan pada tahun 2011 dinaikkan lagi mencapai 10 miliar.
Akan tetapi, lain di anggaran lain di kenyataan. Warga miskin di Kota Tangerang tetap terlantar. Program kartu multiguna ibarat angin syurga sesaat yang membukakan senyum warga miskin tapi berujung penderitaan. Pernyataan Walikota Wahidin di atas pun ibarat buih yang membentur karang, mengawang-awang dan nyaris tak bermakna.
Bagaimana tidak, bukankah pernyataan “masyarakat Kota Tangerang semua sehat dan sejahtera” menunjukkan bahwa semua masyarakat Kota Tangerang bebas dari penyakit dan jeratan kemiskinan? Miskin Guna
Alih-alih mengevaluasi program kartu multiguna yang dijalankan, Pemkot Tangerang justru menafikan fakta kematian warga miskin yang terlantar. Dalam lanjutan sambutan itu, Walikota Tangerang menganggap wajar bila terdapat keluarga miskin yang ditelantarkan. Mengutip pernyataan Wahidin Halim: “Jadi kalau pun ada yang terlewatkan, itu hal yang tidak bisa dibesar-besarkan dan bukan tolok ukur dari suatu kegagalan pemerintah daerah Kota Tangerang”.
Dalam etika kekuasaan, pernyataan itu tidak layak dikeluarkan oleh seorang pemimpin yang sejatinya bertanggungjawab atas nasib semua warganya. Sebab, pernyataan itu merupakan bentuk penafian atas fakta di lapangan serta pengelakan atas kelalaian kinerja pemerintah.
Tidak berhenti di situ, Pemkot Tangerang pada tanggal 27 Juni 2011 menyampaikan hasil-hasil program kartu multiguna yang dimuat di beberapa media massa lokal. Dalam ulasannya, Pemkot menjelaskan bahwa kartu multiguna sangat bermanfaat dan berhasil memberikan layanan berkualitas pada warga miskin. Bahkan pasien kartu multiguna dirawat di ruang AC sebagaimana di ruang VIP. Dalam lansirannya dilaporkan, terdapat 718 ibu melahirkan gratis dengan kartu multiguna seraya menunjukkan biaya terbesar pasien yang ditanggung pemerintah.
Menurut hemat penulis, laporan itu jauh panggang dari api jika ditujukan sebagai bentuk klarifikasi atas anggapan masyarakat yang menilai kartu multiguna miskin guna. Sekaratnya warga miskin karena tidak mendapatkan perawatan meski mempunyai kartu multiguna (baca: Maryati dan Linda Wahyuningsih) adalah bukti yang jelas di depan mata, mengalahkan angka-angka. Di titik inilah Pemkot Tangerang harus menyadari bahwa nyawa tidak bisa hanya dijelaskan dengan angka-angka saja.

 Hambatan Birokrasi
  Salah satu penyebab tidak meratanya warga miskin memperoleh kartu multiguna adalah birokrasi yang rumit dan berbeli-belit. Meski pemerintah Kota Tangerang mendapatkan penghargaan dalam hal pengelolaan birokrasi, seperti predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari auditor keuangan, tetapi birokrasi yang ada belum mengejawantahkan semangat reformasi birokrasi.
Maka pemerintah harus memberikan prioritas dengan menjadikan mereka sebagai subjek pelayanan birokrasi.
Namun fakta yang terjadi selama ini, khususnya warga miskin, menjadi objek dari birokrasi. Budaya feodalisme masih sangat kentara di mana aparatur menganggap dirinya sebagai tuan yang harus dilayani daripada menjadikan masyarakat sebagai subjek layanan. Terbukti, untuk mendapatkan  kartu multiguna misalnya, banyak warga miskin yang merasa kesulitan dalam mengurus persyaratan seperti meminta keterangan kecamatan, surat rujukan puskesmas, dan sebagainya. 
Selain itu, hambatan lain adalah adanya perilaku diskrimintif dari birokrasi setempat dalam melayani kartu multiguna. Tidak hanya itu, perlakuan diskriminatif juga terjadi kepada pemegang kartu multiguna ketika mereka datang ke rumah sakit. Berbagai alasan dikemukakan mulai dari penuhnya rumah sakit, penuhnya pelayanan hingga fasilitas yang kurang memadai. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja lepas dari perhatian kita bersama. Semuanya harus dinilai dan disikapi secara objektif sesuai dengan tuntutan dan harapan bersama.
*)Direktur Visi Indonesia

Jumat, 09 September 2011

3.770 RUANG KELAS DI BANTEN RUSAK BERAT

Kondisi belajar mengajar SDN Tanjung Ilir Taktakan Kota Serang, Provinsi Banten

SERANG (BantenKini News)
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten, jumlah ruang kelas yang rusak di delapan kabupaten/kota pada 2010 sebanyak 3.770 unit kelas kondisi rusak berat (RB), kemudian rusak ringan 4.958 unit kelas, dan kondisi ruang kelas yang bagus atau memadai sebanyak 21.148 ruang kelas.

Gubernur Banten Dilaporkan Ke KPK Terkait Dana Hibah Ratusan Milyar


PANDEGLANG (BantenKini News)
Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), melakukan pelaporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera melakukan proses hukum atas dugaan korupsi yang terjadi di Pemprov Banten senilai Rp 340.463.000.000,- dalam perkara Bantuan Hibah Rp. 51.000.000.000 dan dalam perkara Bantuan Sosial tahun 2011.

Kemiskinan Di Sekeliling Kita

Berapa jumlah riil penduduk miskin di Banten saat ini..? Kalau melihatnya secara benar, dan dengan ukuran riil, misalnya kaitan dengan 'sandang, papan, dan pangan', jumlah orang miskin di Banten bisa membludak dan sangat berbeda dengan angka statistik.

Nasuha Menuju Piala Dunia


(BantenKini News)
Siapa sangka, Nasuha bek kiri tim nasional sepak bola Indonesia menunjukkan performa yang sangat bagus akhir-akhir ini. Dengan daya jelajah dan penetrasinya yang berani membuat lini sayap kiri yang digalangnya bersama oktavianus maniani menjadi sangat berbahaya bagi pertahan lawan.

MAHALNYA MEWUJUDKAN KEJUJURAN

JAKARTA (BantenKini News) –
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyatakan, saat ini nilai-nilai kejujuran nyaris menjadi sebuah “barang mewah” yang sulit untuk diraih. “Kejujuran itu indah tapi sangat sulit untuk diwujudkan, bahkan nyaris menjadi sebuah barang mewah yang sulit dijangkau,” tegas Din Syamsudin dalam Kajian Ramadhan dengan tema “Kejujuran Pintu Gerbang Kemuliaan” di Kantor Muhammadiyah. Menurut dia, sekarang ini di Indonesia terjadi fenomena ketidakjujuran, bahkan sudah melanda di semua aspek kehidupan bangsa Indonesia, baik di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat.

Wayang Garing, Kesenian Asli Khas Serang

Pertunjukan Wayang Garing di Carenang, Kab. Serang (Dok : DIBUDPAR Prov. Banten)


SERANG (BantenKini News)
Wayang Garing bukanlah jenis pertunjukkan yang berpijak pada lakon, melainkan pada sederet guyon yang langsung melibatkan pemilik hajat (panitia) dan para penonton. Wayang Garing bukanlah sejenis dongeng yang mengisahkan suatu cerita, melainkan percakapan seorang dalang kepada penontonnya mengenai kehidupan nyata Ki Dalang di tengah masyarakatnya.